Sunday, December 11, 2011

His Wound

07:10.Aku berjalan menyusuri jalan blok perumahanku, kulihat di ujung perempatan blokku terparkir sebuah mobil Ford mini putih, aku tau kalau itu si Dendy. Kaca pengemudi langsung terbuka saat aku mendekatinya, tanpa dipersilahkan masuk aku langsung masuk dan duduk di samping pengemudi yang disambut senyuman manis si Dendy, wah makin lama makin manis aja ni cowok pengen ku cubit rasanya pipinya itu.

Tanpa bicara apapun dia langsung memacu mobilnya meninggalkan blok rumahku. Dia kemudian menyalahkan TV mini dalam mobilnya dan memutar MP3 “Wanita Paling Bahagia” by Armada. Entah sengaja atau tidak dia memutar lagu itu tapi dia tahu kalau akhir-ahir ini aku memang sedang tergila-gila dengan tu lagu terkadang aku suka memintanya memutarkan lagu itu dan ikut nyanyi-nyayi ngak jelas gitu yang akhirnya membuat dia tertawa geli n menyuruhku lebih baik diam daripada nyayi setengah-setengah n ngak jelas gitu….huuuf dasar menyebalkan! umpatku dalam hati….

“Mau ke mana kita?” tanyaku saat berhenti dilampu merah
“…Makan dulu gin, aku belum makan dari siang e”
Apa??!!makan?lagi?em…masih kenyang, padahal aku baru aja makan Mie ayam bareng si Novice, 1 porsi jumbo tapi tetep aja ngak pernah abis…sesuatu banged kalau aku bisa ngabisin sekali-kali. Tapi kasian juga dia belum makan dari siang…
“Makan di mana?”tanyaku padanya
“BC aja gin sekalian nyari di hypermart”
“…”aku hanya menganguk tanda setuju. Tadi sih dia bilang minta temenin nyari kipas buat leptop karena punyanya pecah, tapi ujung-ujungnya makan lagi makan lagi. Setiap jalan ma ni orang kok makan mulu deh prasaan tapi kok ngak gemuk-gemuk juga ya aku ni, heran deh….tapi ya sudah lah selagi dia ikhlas ngebayarin kenapa ngak? Makan ngratis sapa sih yang ngak mau….hehehe (aku bukan cewe MATRE!!). Tapi ni orang emang ngak suka makan sendirian sih, maklumlah dia hidup dalam kondisi keluarga sibuk dan yah bisa dibilang tajir jadi ngak masalah mau makan apa aja, di mana aja, sama siapa aja sah sah aja. Tapi bukan karena dia sok tajir lantas menghambur-hamburkan uang dan makan di luar tiap hari, itu karena dia memang kesepian kalau makan dirumah sendirian pasalnya di rumahnya ngak ada orang hanya pembantu rumah tangga panggilan aja, kedua orang tuanya sibuk kerja dan memang jarang pulang karena lebih sering ke luar kota atau ngak tidur di hotel, padahal rumahnya aja ada 3 di sini. Itu sebabnya dia lebih suka keluyuran, nongkrong atau ngejem bareng teman-temannya atau ngak yah kaya sekarang ini ni. Aku tahu dan aku pun bisa merasakan apa yang dia rasakan dengan sangat baik itu sebabnya aku selalu ia aja kalau dia minta temani ke mana-mana asal ngak macam-macam atau aneh-aneh. Walaupun hanya menemaninya jalan-jalan keliling-keliling, kongko, ataupun hanya sekedar nangkring di cafĂ© tapi bagi dia itu sesuatu banget yang bisa mengusir kejenuhan dan kebosanan serta kesepian yang dia rasakan. Dia suka tempat-tempat rame tapi tidak terlalu rame juga. Sebenarnya hubunganya dengan Papanya kurang baik sih tapi entahlah aku juga tak tahu dan aku tak mau ikut campur karena itu bukan urusanku, itu urusan keluarganya. Aku tak mau bertanya lebih dalam lagi tapi aku benar-benar penasaran sih sebenarnya, akan aku tunggu sampai dia yang cerita sendiri.

Tak sadar, sunyi senyap tanpa obrolan hanya ditemani alunan musik ternyata kita uda melewati BC, loh?? kenapa? kok ngak masuk sih??

"Kok ngak masuk? katanya mau ke BC..."tannyaku heran
"putar, parkir di pos polisi aja"jawabnya. ia sih emang mending begitu soalnya kalo putar di BC harus ngantri n muter-muter nyari parkiran, wah ni orang sukanya yang praktis ternyata...
Setelah memarkir kita langsung menuju tangga untuk melewati jembatan penyebrangan yang terhubung dengan BC. Jembatannya cantik penuh dengan bunga-bunga dan lampu-lampu yang berkelap-kelip warna-warni, banyak orang yang melewati jembatan walaupun suasananya agak remang-remang, rasanya benar-benar romantis deh hahahaha tapi....kenapa sama si Dendy tapi seneng sih...coba aja ni orang Iim wa....h pasti lebih senang lagi....^__^
Aku coba berhenti sebentar di tengah-tengah jembatan untuk menghirup udara segar sambil memandanggi lalulalang kendaraan dan suasana kota Balikpapan, ku hirup dalam-dalam udara malam ini dan menghembuskannya perlahan-lahan melalui mulutku. Tiba-tiba...
"woi, ngapain?"suara Dendy membuyarkan kesejukan disekitarku. "Ayo, lapar nah"sambungnya lagi dan berjalan meninggalkanku yang langsung kuikuti dengan berlari-lari kecil.
Sesampainya di KFC ternyata tak ada meja kosong satu pun, suasananya rame dan penuh sesak orang-orang yang sedang mengantri dan makan sambil asik mengobrol. Aku pun langsung duduk setelah mendapat meja kosong, sementara Dendy sedang mengantri. Tak lama kemudian Dendy datang dengan muka masam, sepertinya dia memang bener-bener lapar karena mukanya bener-bener lesu.

"Tau ngak tu cewek siapa?"tanya Dendy di sela-sela makan saat ada seorang cewe cantik dan beberapa cowok dibelakanngnya masuk dalam antrian pemesanan.
"Ngak, sapa?"jawabku antusias
"Mana ku tau, aku aja ndak kenal kok!"jawabnya dengan santai sambil menyantap supnya.
"ISH..."aku hanya berdesis merasa dikibulin.
"Tau ngak siapa tu cowok?"tanyaku padanya sambil menunjuk pelayan cowok KFC yang berdiri di depan mesin kasir.
"Mana ku tau kalo kau sendiri ndak tau"jawabnya sambil nyengir padaku
"Enak aja, aku kenal kok...orang aku sering ke sini jelas aja aku kenal..."kataku sambil membalas senyum pelayan yang tersenyum padaku
"Tannya donk namanya sapa" godaku pada Dendy.
"Buat apa? penting kah?"
"Ih, tannya aja...."rayuku sambil menarik gelas pepsinya
"Yo sudah...namanya siapa?"
"Hehehehe" senyum kemenanganku pun mengembang. "Hem namanya tu Andri, tapi aku ngak tau Andri siapa. Aku juga dikasi nomor Hpnya hehehehe"
"Trusss..."katanya yang tiba-tiba langsung memeletkan lidahnya padaku.
Huuuf dasar baka batinku
"Ya...sapa tau kamu mau Nomernya hahahaha"
"Hah! kurang kerjaan apa aku nyimpan nomer cowo maho, kau pikir aku homogen apa"
"Ya sapa tau aja maooooo..."bantahku
"Jibang!"katanya sambil menyipitkan matanya hingga membuatku tertawa
"Anjing...."Dendy tiba-tiba mengumpat hingga membuatku terkejut, anjing? siapa? aku????
"SHIT!"Dendy mengumpat untuk kedua kalinya dan langsung berdiri setelah meminum pepsi dengan paksa lalu menarik tanganku pergi meninggalkan KFC hingga menuju jembatan penyebrangan. Tangganku terasa sakit karena ditariknya dengan paksa sejak tadi, ni orang sebenarnya kenapa sih? aneh banget. siapa yang dimakinya tadi? kenap tiba-tiba cabut? ada apa sih? mungkin dia baru saja melihat seseorang di KFC? atau...ah tak tau, aku pusing terlalu banyak pertanyaan di otakku ini...

Dia hanya diam sejak sampai di mobil tadi sampai sekarang, aku juga tak berani bertanya kenapa karena mukanya seperti orang kesetanan, aku jadi takut...
"Den, kenapa sih?"akhirnya kuberanikan diri untuk bertanya, namun dia hanya diam saja lalu menenggelamkan wajahnya dalam lipatan tangannya yang diletakkan di atas setir mobil.
"Itu tadi Papa ku" akhirnya dia angkat bicara setelah beberapa menit tenggelam dalam diam.
"Orang tadi itu Papa ku... Orang paling brengsek, orang paling munafik, orang paling bejat..." kata-katanya benar-benar menusuk dan suaranya parau seperti hampir menangis. Ini pertama kalinya aku melihat dia seperti ini, aku tak tahu harus ngapain jadi aku hanya diam tanpa kata...
Dia bilang orang tadi itu artinya bapak-bapak yang yang duduk di pojokan sama cewek sexy tadi? soalnya saat keluar dari KFC dia terus mandang bapak-bapak itu, trus kenapa dia malah maki-maki bukannya menyapanya?? uuh aneh...
"Terus cewek di sebelahnya siapa?"tannyaku ragu
"Sekertarisnya, lebih tepatnya selingkuhannya. Pelacur murahan"
HAH???benarkah? kok bisa?sulit dipercaya...
"Aku paling benci cewek kaya gitu dan juga Papaku sendiri. Kenapa aku harus jadi anaknya...."
"Den tapi dikan Papamu, kamu harusnya bersyukur karena kamu masih bisa melihatnya"
"Kalau boeh memilih aku lebih memilih ndak punya Papa"
"Den...-"
"Aku benci orang seperti dia"selanya
"Den..."huuuuffff aku tak tau apa yang harus aku katakan lagi, ini terlalu membingungkan. Aku hanya mengelus bahunya berharap agar bisa memberi dia sedikit ketenangan. Beberapa menit kemudian dia mengangkat kepalanya dan tersenyum padaku sambil berkata
"Thanks", lalu menyalakan mesin mobilnya melaju ke arah Gunung Sari.

"Sudah malam kita pulang aja"katanya memecah keheningan yang kujawab dengan anggukan
"Atau masih mau makan lagi?"sambungnya
"Terserah aja..."jawabku. Aku tau dia pasti masih lapar karena tadi dia baru makan sedikit dan masih banyak tersisa tapi yah mungkin emosinya mengalahkan rasa laparnya.
"Ngak usa sudah, sudah malam juga, lain kali aja"
Aku hanya mengganguk
Disepanjang perjalanan kami hanya berdiam-diaman hingga akhirnya sampe di blok perumahanku tempat ia menjemputku tadi.
"...Em...kamu baik-baik aja kan...?"tanyaku ragu-ragu membuat dia tertawa
"Kamu pikir aku kenapa?. Suda sana"
"Ngak papa sih hehehe. Kipas laptopnya gimana?"
"Lain kali ja gin"
"O y, jangan lupa makan lagi tadi kan baru makan dikiiit... Tapi kamu beneran kan ngak papa?"
"Ia ah bawel, uda sana"katanya sambil melengoskan kepalanya ke arah rumahku
"ia ia... Hati-hati y..."kataku sambil keluar dari mobil dan merjalan menuju rumah. Saat aku sampai di depan pintu gerbang rumah, Dendy sudah berbelok dan menghilang dari pandangan.

Huuff... Ini pertama kalinya aku melihat ayahnya. Ternyata kehidupan keluarganya seperti itu... Benar-benar berat baginya, aku tak tahu harus bagaimana tapi aku yakin dia pasti bisa mengatasinya, dia suda dewasa pasti bisa mengontrol dirinya. Aku semakin mengerti kehidupan yang dia jalanin, betapa sakit hatinya dengan sikap Ayahnya, betapa bencinya dia terhadap Ayahnya sendiri, betapa kesepiannya dia, yah walaupun dia tajir tapi kurasa dia tak bisa menikmatinya dengan hati senang. Sekarang aku juga tau kenapa dia ngak suka dengan cewe-cewe yang berpakaian sexy atau terbuka karena selingkuhan Ayahnya itu, yah mungkin aja sih... Dia pernah cerita tentang kedua kakak laki-lakinya, Mamanya dan juga Nenek'Kakeknya namun tak pernah sekalipun dia menceritakan tentang Ayahnya, sebegitu dalamkah luka dan bencinya pada Ayahnya?. Aku sedikit kawatir dia akan melakukan sesuatu yang tak diharapkan atau dia kenapa-napa karena dia tu sepertinya rada nekat orangnya, tapi yah semoga saja dia baik-baik aja...amiiin...
I hope God always protect U...

0 comments: