Saturday, January 7, 2012

A name for...

Ini sudah hampir tengah malam tapi mataku masi saja tetap terjaga, walaupun kantuk dan lelah telah melanda sedari tadi tapi suasana hati dan pikiranku tak mendukungku untuk beristirahat walaupun sejenak. Hampir semingguan aku kurang tidur dan makan pun tak teratur, apalagi dua hari terakhir ini aku benar-benar tak bisa tidur dan bergadang semalam suntuk. Terlalu banyak yang aku pikirkan dan masalah yang ku hadapi arrgghhh... Kuhabiskan waktu malamku bersama secangkir Milo hangat dan leptop kesayangan yang ku berinama Chibu, hahaha emang uda kebiasanku dari orok kale y suka ngasi nama untuk sesuatu yang aku sukai atau aku inginkan. Entah ini kebiasaan buruk atau baik tapi aku tetap menyukainya, walaupun kadang hal itu selalu diributkan oleh orang-orang disekitarku, ya entah kenapa jadi mereka yang sewot yang ngasi nama kan aku huuum...

Beberapa hari yang lalu aku baru saja membeli sebuah kaca mata Doci berwarna biru hitam. Sebenarnya sih ngak ada niat buat beli tapi diliat-liat, dipandang-pandang n dicoba-coba unyu juga, y sekalian nambah koleksi... y udah serah terima pun terjadi dan kacamata itu berpindah tangan, sah jadi milikku. Dan sekarang aku sibuk sendiri mencari nama untuk kacamata itu, setelah menghabiskan waktu sekitar tiga jam lebih-lebih dikit-dikit akhirnya ku putuskan untuk menamainya dengan "blackblus" ^__^

Aku jadi ingat ama Ibran, dia lah yang paling ribut dengan kebiasaanku itu. Dia selalu bilang kalau aku ini kurang kerjaan, emang sih...hehehe but so what gitu loch... Tak hanya di kamar dan di rumahku saja barang-barang yang ku beri nama, bahkan barang-barang yang ada di rumahnya terutama di kamarnya hampir semuanya ku beri nick name itu sebabnya dia paling ribut diantara semuanya. Dari barang-barang kecil hingga barang-barang yang disukainya semuanya kuberi nama, seperti laptopnya, sepatu kesayangannya, topi kesayangannya, gitar kesayangannya, ampe mobil yang ku beri nama Dragon Sky karena warnanya putih bercampur biru dan bergambarkan Naga yang menjulur sepanjang pintu depan-belakang dan kiri-kanan, sedangkan motornya ku beri nama Sky karena warnanya putih dan biru seperti langit biru dan awan putih.

Sampai suatu ketika saat sedang belajar bareng alias ngerjain PR dan akulah yang harus memaksanya, soalnya dia paling malas ngerjain PR yah walaupun dia punya otak encer tapi kan tetap aja harus ngerjain, namanya juga PR... Saat itu kita ngerjain di kamarnya dan kebetulan Maminya baru pulang kerja lalu melihat kami di kamar mungkin dia takut kalau aku uda nganiaya anaknya atau malah sebaliknya, pasalnya Ibran pernah terkurung dalam kamar mandinya selama bermenit-menit bahkan hampir setengah jamaan karena ngak bawa handuk dan hanya memakai segitiga juara atau yang lebih akrabnya sih kolor, dia ngak berani keluar lantaran ada aku di kamarnya, kalau udah gini yah ku kerjain aja. Setengah tua dia ngebujuk minta diambilin handuk dan nyuruh aku keluar, sampe-sampe dikatain tukang ngintip, mesum, pervert dll deh... but Im so happy to look him like that hahaha tapi tante Yuani (nama Maminya) bukan orang yang seperti itu dan dia juga tau kita ngak akan mungkin aneh-aneh. Tante datang ngasih bungkusan plastik dan sekotak martabak manis, saat Ibran membongkar isi plastiknya ternyata isinya dua lembar kaos dan...hahhaa dan tiga lembar kolor berwarna hitam dan abu-abu waaah aku tersepona geli melihatnya, melihat expresiku dia langsung cengar-cengir dan berkata "Apa? mau dikasi nama juga ni kolor" sambil menyodorkannya padaku.
"Huuum...semua kolor yang ada di dunia ini, mau itu berwarna atau ngak, mau berenda, bertali, berkantong, ampe yang bolong-bolong, namanya tetep satu yaitu Segitiga Juara! hahaha"
"Huuuuf call it what U want" katanya sambil melipat kembali kaos dan kolor-kolornya tadi.
"Call it what you want
Call it what you want
I said just call it what you want
Call it what you want
Yeah we're locked up in ideas
We like to label everything
Well I'm just gonna do here what I gotta do here
~~~~~~~~~~"
setengah berteriak kunyayikan lagunya Foster The People sambil melambai-lambaikan tangan ke arah dagunya.
"Dasar kurang kerjaan..." timpalnya sambil cengegesan melihatku.

Sampai saat ini aku masi ingat kejadian itu dan kejadian-kejadian lainnya bersama dia. Namun kebiasaanku itu sedikit-sedit makin berkurang karena sibuk dan bukan kurang kerjaan lagi tapi kebanyakan kerjaan...

Tapi aku yakin bukan cuma aku aja yang aneh di dunia ini, karena diantara readers juga pasti memiliki suatu kebiasaan yang aneh, lucu, maupun jelek jadi yah enjoy aja... lagian dia jadi suka ma aku juga karena semua keanehanku hahahaha. Tapi dia itu lebih aneh karena suka ama orang aneh hohohoho sorry...

0 comments: