Saya baru saja menyelesaikan ritual nonton saya yang sangat mengharu biru, dengan mata yang masih sembab saya pun menuangkan story dari drama Taiwan yang sudah saya tonton sebanyak empat kali ini agar kalian semua juga dapat merasakan sedih yang saya rasakan ha ha ha...
Autumn’s Concerto, mengisahkan seorang gadis miskin bernama Liang Mu Cheng yang membantu Ibu tirinya berjualan di kantin sebuah kampus terkenal di Taiwan. Meskipun Mu Cheng bukan mahasiswi di kampus tersebut tapi ia sangat terkenal dan juga sangat sulit didekati oleh pria mana pun. Namun akhirnya ia pun jatuh cinta pada seorang playboy di kapus tersebut yang bernama Ren Guang Xi dan ternyata adalah anak dari direktur kampus itu. Awalnya Ren hanya bertauh dengan teman-temannya untuk menaklukan hati Mu Cheng, tapi ternyata ia pun mulai jatuh cinta pada Mu Cheng dan akhirnya mereka pun berpacaran.
Tapi sayangnya hubungan mereka tak lama terjalin karena ibunya Ren tidak merestui mereka. Setelah mengetahui Ren mengidap suatu penyakit dan harus dioprasi, dengan terpaksa Mu Cheng harus pergi dan meninggalkan Ren atas permintaan dan kesepakatan yang ia buat dengan ibunya Ren. Mu Cheng pun pergi dengan bayi Ren di dalam janinnya, ia tinggal di sebuah desa tempat sahabatnya yang selalu mencintainya, Hua Tuo Ye.
Yang bikin saya benar-benar terharu dan sangat tersentuh adalah saat Mu Cheng melahirkan dan membesarkan anaknya Liang Xiao Le seorang diri selama enam tahun dan ia pun menceritakan pada anaknya bahwa ayahnya adalah seorang makhluk asing alias alien dari planet Dara. Ia bahkan menceritakan semua kebaikan ayahnya (Ren) pada anaknya. Dan menurutku itu adalah salah satu bentuk rasa cinta, cinta Mu Cheng pada Ren, bahwa ia memang masih mencintai Ren meskipun telah terpisah oleh jarak dan waktu yang sangat jauh dan lama. Tapi Tuhan itu memang Maha Pengasih yang akhirnya mempertemukan mereka berdua kembali, meskipun banyak rintangan, suka dan duka yang mereka alami.
Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita dapatkan dari film ini dan banyak kata-kata yang menancap di hati, contohnya berikut ni
Ren :
“Aku ingin naik bis, mengingat kembali masa-masa 6 tahun yang lalu. Kau ingin pergi kemana?”
Mu Cheng :
“Kemanapun kita pergi tak masalah selama ada kamu, karena pemberhentian berikutnya adalah kebahagiaan.”
waaaaaah pokoke mantap deh ni film, dijamin ngak nyesel dan ketagihan nontonnya. Let's watch!
Autumn’s Concerto, mengisahkan seorang gadis miskin bernama Liang Mu Cheng yang membantu Ibu tirinya berjualan di kantin sebuah kampus terkenal di Taiwan. Meskipun Mu Cheng bukan mahasiswi di kampus tersebut tapi ia sangat terkenal dan juga sangat sulit didekati oleh pria mana pun. Namun akhirnya ia pun jatuh cinta pada seorang playboy di kapus tersebut yang bernama Ren Guang Xi dan ternyata adalah anak dari direktur kampus itu. Awalnya Ren hanya bertauh dengan teman-temannya untuk menaklukan hati Mu Cheng, tapi ternyata ia pun mulai jatuh cinta pada Mu Cheng dan akhirnya mereka pun berpacaran.
Tapi sayangnya hubungan mereka tak lama terjalin karena ibunya Ren tidak merestui mereka. Setelah mengetahui Ren mengidap suatu penyakit dan harus dioprasi, dengan terpaksa Mu Cheng harus pergi dan meninggalkan Ren atas permintaan dan kesepakatan yang ia buat dengan ibunya Ren. Mu Cheng pun pergi dengan bayi Ren di dalam janinnya, ia tinggal di sebuah desa tempat sahabatnya yang selalu mencintainya, Hua Tuo Ye.
Yang bikin saya benar-benar terharu dan sangat tersentuh adalah saat Mu Cheng melahirkan dan membesarkan anaknya Liang Xiao Le seorang diri selama enam tahun dan ia pun menceritakan pada anaknya bahwa ayahnya adalah seorang makhluk asing alias alien dari planet Dara. Ia bahkan menceritakan semua kebaikan ayahnya (Ren) pada anaknya. Dan menurutku itu adalah salah satu bentuk rasa cinta, cinta Mu Cheng pada Ren, bahwa ia memang masih mencintai Ren meskipun telah terpisah oleh jarak dan waktu yang sangat jauh dan lama. Tapi Tuhan itu memang Maha Pengasih yang akhirnya mempertemukan mereka berdua kembali, meskipun banyak rintangan, suka dan duka yang mereka alami.
Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kita dapatkan dari film ini dan banyak kata-kata yang menancap di hati, contohnya berikut ni
Ren :
“Aku ingin naik bis, mengingat kembali masa-masa 6 tahun yang lalu. Kau ingin pergi kemana?”
Mu Cheng :
“Kemanapun kita pergi tak masalah selama ada kamu, karena pemberhentian berikutnya adalah kebahagiaan.”
waaaaaah pokoke mantap deh ni film, dijamin ngak nyesel dan ketagihan nontonnya. Let's watch!